Poptren.suara.com - Pernah dengar kafein ? Kafein apa sih ? Laman Cleveland Clinic menuliskan bahwa kafein merupakan zat putih pahit yang ditemukan secara alami di lebih dari 60 tanaman seperti biji kopi, daun teh, bahkan biji kakao yang digunakan untuk membuat cokelat.
Kafein bukan obat terlarang, namun bisa menyebabkan kecanduan. Selain itu kafein bersifat stimulan yang mampu mengurangi kelelahan, meningkatkan kewaspadaan, dan memberi dorongan energi yang apabila dikonsumsi terus menerus, mengembangkan toleransi kafein pada seseorang.
Tanpa disadari, seseorang yang merasa harus terus meningkatkan asupan kafein untuk mencapai efek kewaspadaan dan kemampuan berkonsentrasi yang diinginkan, saat itulah tubuh mengalami kecanduan kafein. Lalu, apa saja tanda-tanda kecanduan kafein ?
Laman Addiction Center menuliskan ketergantungan kafein dapat dilihat dari cara zat ini memengaruhi fungsi tubuh sehari-hari. Tingkat keparahan kecanduan dihitung berdasarkan seberapa tertekan perasaan seseorang saat menginginkan kafein namun tidak langsung mendapatkannya. Lalu apa tanda seseorang kecanduan kafein ?
Baca Juga:Tips Cerdas Pilih Mesin Kopi Rumahan
Tanda-tanda kecanduan kafein diantaranya :
1. Keinginan yang kuat menggunakan kafein.
2. Berkembangnya toleransi kafein yang ditunjukkan melalui jumlah kafein yang meningkat, efek yang berkurang saat menggunakan kafein dalam jumlah yang sama.
3. Kafein sering dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar.
4. Sindrom penarikan zat.
Baca Juga:Mual Setelah Minum Kopi ? Ternyata ini Penyebabnya
5. Penggunaan kafein secara terus-menerus.
Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda kecanduan kafein seperti di atas, maka perlu secara bertahap dan konsisten mengurangi penggunaannya. Sebagian besar ahli merekomendasikan batas aman mengkonsumsi kafein adalah 400 miligram per hari.
Sebagian besar gejala ketergantungan kafein dapat diatasi hingga 12 hari pengurangan konsumsi. Perlu diingat, selama periode itu, otak akan secara alami mengurangi jumlah reseptor adenosin pada setiap sel, sebagai bentuk respon terhadap oenurunan kafein secara tiba-tiba.
Reseptor adenosin bertugas memberikan isyarat pada kelenjar adrenal untuk mengeluarkan adrenalin, sehingga meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa lelah. Jika seseorang dapat mengurangi asupan kafein hingga tidak tersisa, dalam beberapa minggu tingkat reseptor adenosin di otak akan diatur ulang seperti awal sebelum mengenal kafein.