Poptren.suara.com - Tubuh manusia perlu kolestrol, tapi kolestrol itu apa sih ? Kolestrol adalah endapan lemak dalam darah. Kolestrol yang tinggi tentunya berbahaya bagi siapa saja, termasuk anak-anak. Kolestrol tinggi disebut juga hiperlipidemia. Hiperlipidemia adalah kondisi seseorang yang terindikasi memiliki lemak berlebih dalam darah.
Kolestrol yang terlalu tinggi akan menghambat aliran darah, terutama dalam arteri, tentu saja akan meningkatkan banyak resiko penyakit berbahaya. Clevelend Clinic menuliskan kolestrol jahat adalah yang paling berbahaya. Kenapa ? Karena akan menyebabkan endapan kolestrol yang mengeras dan mengumpul di dalam pembuluh darah.
Kolestrol yang tinggi dan tingginya kadar peradangan kadar kolesterol secara "normal" akan membuat seseorang beresiko tinggi sakit jantung. Kolestrol yang tinggi memiliki ciri-ciri yang bisa dilihat dan dirasakan. Meskipun secara umum kolesterol tinggi biasanya tidak memiliki ciri yang spesifik.
Hal tersebut yang seringkali menjadi faktor tersembunyi yag bisa kapan saja terjadi tanpa disadari. Apabila seseorang memiliki hiperkolesterolemia familial atau kolesterol bawaan atau "warisan" orangtua, ciri-ciri yang bisa dilihat diantaranya :
Baca Juga:Kacang-kacangan Hingga Paprika, Jenis Camilan yang Baik untuk Bantu Menjaga Kesehatan Jantung
- jari tangan, lutut, atau tendon achilles di belakang pergelangan kaki membengkak
- di dekat sudut dalam mata ada benjolan kolestrol kecil berwarna kuning
- di sekitar bagian berwarna mata dan iris ada garis putih yang pucat.
Seseorang yang memiliki kolesterol tinggi akan mendapati dirinya dalam kondisi normal, namun setelah beberapa saat penumpukan plak dapat memperlambat bahkan menghentikan aliran darah ke jantung, otak dan organ lainnya. Perlu diingat, kolestrol yang tinggi disebabkan oleh beragam faktor, seperti gaya hidup dan genetik. Namun ada pula penyebab lainnya, yaitu :
1. Stres
Baca Juga:Dua Tanda yang Paling Sering Dikeluhkan saat Serangan Jantung
Ini yang memicu perubahan hormon yang menyebabkan tubuh memproduksi kolesterol.
2. Minum alkohol
Seseorang yang terlalu banyak minum alkohol kolestrol totalnya akan meningkat.
3. Merokok
Merokok menurunkan kolesterol baik atau HDL, sebaliknya justru meningkatkan kolesterol jahat atau LDL.
4. Kurang gerak
Aktifitas fisik bisa meningkatkan kadar kolestrol. Apabila seseorang memiliki pekerjaan yang lebih banyak duduk, maka tubuh tidak akan menghasilkan kolestrol baik yang cukup.
5. Diet
Ada beberapa makanan yang dapat menaikkan dan menurunkan kadar kolestrol, karenanya tidak jarang penyedia layanan kesehatan menyarankan bahkan merekomendasikan perubahan pola makan pada penderita kolestrol.
Laman Mayoclinic menuliskan kolesterol juga dapat diperparah oleh beberapa jenis obat yang dikonsumsi, untuk masalah kesehatan lainnya. Contohnya jerawat, tekanan darah tinggi, transplantasi organ, kanker, bahkan HIV/AIDS. Perlu diingat, kolestrol yang tinggi dapat menyebabkan akumulasi kolesterol berbahaya dan endapan lain di dinding arteri, dimana hal tersebut akan semakin meningkatkan penumpukkan plak yang dapat mengurangi aliran darah melalui arteri.
Dari penumpukkan endapan tersebut, menghasilkan komplikasi yang tidak bisa disepelekan, seperti :
1. Serangan jantung
Plak yang robek atau bahkan pecah, akan menyebabkan darah beku terbentuk di tempat pecahnya plak sehingga menghalangi aliran darah dan menyumbat arteri ke hilir. Jika aliran darah ke bagian jantung berhenti, maka akan mengalami serangan jantung.
2. Stroke
Stroke mirip dengan serangan jantung. Stroke terjadi akibat gumpalan darah menghalangi aliran darah ke bagian otak.
3. Nyeri dada
Apabila arteri yang memasok darah ke jantung dipengaruhi penumpukkan plak, maka seseorang mungkin akan mengalami nyeri dada dan gejala penyakit arteri koroner lainnya.