Poptren.suara.com - Membeli mobil bekas menjadi pilihan tersendiri bagi konsumen. Membeli mobil beks bukan berarti tidak mempertimbangkan baik dan buruk serta resiko dibaliknya. Satu hal yang paling sering terjadi ketika konsumen akan membeli mobil bekas, ada rasa tergiur pada iming-iming jarak tempuh mobil pada odometer rendah.
Iming-iming odometer rendah juga berdasarkan dari pendapat banyak orang yang mengatakan jarak tempuh yang rendah menandakan mobil masih dalam keadaan baik, padahal belum tentu. Tidak jarang pula penjual mobil bekas ada yang tanpa ragu curangi angka pada odometer agar harga jual mobil bekas tinggi.
Ada cara mudah mengetahui apakah odometer dicurangi atau tidak, yaitu periksa buku servis dari mobil tersebut. Biasanya ada rekam jejak sebuah mobil yang dapat dilihat secara gamblang. Artinya, cek buku servisnya jika ragu, lalu cocokkan dengan kilometer di rekam jejak servis, apakah sama atau tidak dengan di odometer.
Cara lain yang tidak kalah mudah adalah lihat kondisi dan juga tampilan dari sekitar odometer. Perlu diingat, ini berlaku untuk mobil transmisi manual ataupun matik. Angka manual ataupun digital kini semakin mudah diakali. Untuk odometer manual perhatikan kondisi angkanya, jika sudah tidak rata maka dipastikan sudah diakali.
Baca Juga:Mur dan Baut Pada Kaki-kaki Mobil Jangan Dibiarkan Berkarat, Dampaknya Tidak Baik
Juga jangan lupa periksa saat kendaraan dalam kondisi berjalan, apabila jarum tidak stabil atau bergetar, itu artinya besar kemungkinan sudah diakali. Sementara odometer digital sedikit sulit, karena secara kasat mata tidak bisa dilihat. Namun salah satu cara terbaik adalah perhatikan dengan saksama baut-baut yang ada di dasbor, jika ada yang cacat tandanya sudah pernah dibuka.