Poptren.suara.com - Pasangan suami-istri beragama Islam yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tetap bisa melakukan aktivitas seks di waktu setelah berbuka hingga sebelum imsak.
Tentu saja hubungan seks bisa menjaga keharmonisan rumah tangga meskipun masuk di bulan suci.
Dilansir YouTube Sonora FM, dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS atau dokter Boyke mengatakan bahwa hubungan seks bagi suami istri sebaiknya dilakukan pada pukul 03.00 WIB atau sebelum sahur.
Menurut dokter Boyke, produksi hormon testoteron di dalam tubuh sedang naik di jam segitu.
Baca Juga:Tiara Andini Diduga Tahu soal Hubungan Alshad Ahmad dan Nissa Asyifa, Ucapan ini Jadi Bukti?
"Pada saat jam 03.00 itu, hormon testoteron itu lagi naik produksinya, jadi gairah seks itu timbul," tutur dokter kelahiran 14 Desember 1956 ini.
Namun, dokter Boyke mengingatkan bahwa aktivitas seks di dini hari itu bisa menguras energi sehingga bisa mendatangkan kantuk saat berada di kantor.
"Nanti, malah sampai kantor ngantuk," kata dokter Boyke.
Melansir Halodoc, testosteron bisa memainkan peran penting dalam kesehatan dan penyakit. Misalnya, testosteron adalah pemain kunci di dalam perkembangan kanker prostat pada pria.
Fungsi hormon ini pada pria diantaranya untuk perkembangan penis dan testis, pendalaman suara saat pubertas, munculnya rambut wajah dan kemaluan mulai saat pubertas, di kemudian hari hormon ini berperan dalam penyebab kebotakan, ukuran dan kekuatan otot, pertumbuhan dan kekuatan tulang, dorongan seks (libido), dan produksi sperma.
Baca Juga:Gerindra Minta Pemerintah Jaga Harga Bahan Pokok Tetap Stabil di Bulan Puasa
Selain itu, testosteron juga bisa membantu mempertahankan suasana hati yang normal. Sinyal yang dikirim dari otak ke kelenjar pituitari di dasar otak mengendalikan produksi testosteron pada pria.
Kelenjar pituitari ini kemudian menyampaikan sinyal ke testis untuk menghasilkan testosteron. Ketika kadar testosteron naik terlalu tinggi, maka otak mengirimkan sinyal ke hipofisis untuk mengurangi produksi.
Selanjutnya, testosteron yang diproduksi di ovarium dan kelenjar adrenal wanita memiliki efek penting, yaitu untuk fungsi ovarium, kekuatan tulang, perilaku seksual termasuk libido normal (meskipun bukti tidak konklusif), keseimbangan yang tepat antara testosteron (bersama dengan androgen lainnya) dan estrogen adalah penting bagi ovarium untuk bekerja secara normal.
Meskipun spesifiknya tidak pasti, ada kemungkinan androgen memainkan peran penting dalam fungsi otak normal (termasuk suasana hati, dorongan seks, dan fungsi kognitif). (*)