Poptren.suara.com - Perubahan iklim disertai dengan semakin naiknya permukaan air laut, membuat negara Tuvalu berencana untuk memindahkan negaranya ke Metaverse. Beberapa ilmuwan memperkirakan negara dengan populasi sebelas ribu penduduk ini, kemungkinan tidak dapat dihuni kurang lebih 100 tahun ke depan.
Oleh karena itu, pemerintah setempat merencanakan untuk membangun negara mereka dalam versi digital. Dikutip dari Reuters, pada KTT iklim COP 27, Menteri Luar Negeri Tuvalu, Simon Kofe, mengatakan bahwa sudah saatnya untuk melihat solusi alternatif untuk kelangsungan kehidupan di negaranya. Merasa terus-menerus berada dalam ancaman perubahan iklim, membuat pemerintah memutuskan menjadikan Tuvalu sebagai negara digital pertama di Metaverse.
“Ketika tanah kami menghilang, kami tidak punya pilihan selain menjadi negara digital pertama di dunia. Tanah kami, lautan kami, budaya kami adalah aset paling berharga dari orang-orang kami dan untuk menjaga mereka tetap aman dari bahaya, apa pun yang terjadi di dunia fisik, kami akan memindahkan mereka ke dunia digital, “kata Simon Kofe
Harapan pemerintah Tuvalu, dengan mereplika negara ke dunia digital, sejarah dan kebudayaan mereka tetap bisa terjaga untuk generasi berikutnya.
Baca Juga:Balap Motor Trail Rusak Ranca Upas, Lebih Baik Lakukan 5 Hal Positif Ini Saja!
Dikutip dari situs wikipedia, Tuvalu, merupakan negara kepulauan yang terletak di antara Hawai dan Australia di Samudra Pasifik. Dahulu, negara yang memperingati hari kemerdekaannya pada tanggal 1 Oktober ini dikenal dengan nama kepulauaan Ellice. Negara ini merupakan negara terkecil keempat setelah Vatikan, Monako, dan Nauru. Negara ini terdiri dari empat pulau karang dan lima atol besar.
Titik tertinggi di negara ini hanya mencapai 4,6 meter di atas permukaan laut, sedangkan permukaan laut di Tuvalu naik dua kali lipat dibandingkan rata-rata global. Keadaan inilah yang mengakibatkan Tuvalu lebih besar untuk mengalami resiko tenggelam dibandingkan negara-negara lain di dunia.
Saat ini, 40% wilayah di ibukota Tuvalu, akan terendam air terutama ketika air laut sedang pasang. Selain itu tanah di Tuvalu tidak cocok untuk pertanian. Langkah yang diambil Tuvalu untuk segera memindahkan negaranya ke Metaverse ini tak pelak menimbulkan tanda tanya.