Poptren.suara.com - Generasi muda saat ini tumbuh dengan dikelilingi oleh kecerdasan buatan (AI). Nilai-nilai, cara berpikir, dan kode moral mereka tidak hanya dibentuk langsung oleh orang tua atau pengasuh, tetapi juga dibentuk oleh teknologi yang selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari.
Lantas, bagaimana dampak AI dapat membentuk masa depan generasi muda saat ini.
Kehadiran AI di Masyarakat tentunya sudah tidak asing lagi untuk dunia digital di era sekarang. Ketika berbicara tentang AI, sederhananya, AI ada di mana-mana.
AI bukan hanya tentang robot atau kendaraan yang dapat menavigasi sendiri. AI ada di internet, di media sosial, dan di perangkat pintar atau asisten pribadi seperti Siri dan Alexa. Namun salah satu kesalahpahaman yang paling umum tentang AI adalah bahaya yang dapat ditimbulkannya.
Baca Juga:Smarthome Berbasis AI, Keamanan Powerful yang Jadi Sasaran Empuk Para Hacker
Lagipula, berbicara mengenai manusia yang bergantung pada teknologi, sudah terlalu banyak film yang menunjukkan bagaimana hal itu bisa salah. Namun, di dunia modern ini AI juga dapat menjadi bagian penting dari teknologi yang dapat membantu kemajuan masyarakat--selama teknologi tersebut dibuat untuk tujuan ini.
AI digunakan dengan baik oleh generasi tua dan muda. AI berperan dalam membentuk proses bisnis, mengelola kampanye pemasaran, dan yang paling umum adalah merekomendasikan artikel atau video terbaik untuk dinikmati saat menjelajahi media sosial.
Plus minus AI bagi remaja dan dunia pendidikan
![Ilustrasi pembe;ajaran menggunakan AI. [iStock]](https://media.suara.com/suara-partners/poptren/thumbs/1200x675/2023/03/07/1-istockphoto-1218201981-612x612.jpg)
Seperti dijelaskan AI Magazine, generasi muda--lebih dikenal dengan Gen Z dan Generasi Alfa--saat ini telah tumbuh dengan teknologi. Kemungkinannya, mereka tidak tahu apa itu penyeranta (pager) atau mesin tik.
Suka atau tidak suka, mereka dikelilingi oleh AI meskipun mereka mungkin tidak tahu apa itu AI. Sementara orang dewasa menggunakan gadget dan perangkat yang berbeda untuk mengatur jadwal dan tanggung jawab harian mereka.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kaum muda juga tahu atau berharap untuk tahu cara menggunakan perangkat ini. Meluasnya penggunaan ponsel pintar, tablet, dan komputer pribadi telah membantu anak-anak dan remaja untuk membiasakan diri mereka dengan teknologi, dan lebih khusus lagi dengan AI.
Baca Juga:Mungkinkah Robot AI Bakal Lebih Pintar dan Lebih Manusiawi?
Jenis kecerdasan buatan yang paling umum saat ini adalah apa yang disebut oleh para ahli sebagai AI yang lemah. Ini adalah AI yang ditemukan dalam algoritme yang digunakan untuk memprediksi respons.
Contoh terbaik dari algoritma ini dapat ditemukan di situs web media sosial yang merekomendasikan iklan atau video yang sesuai dengan minat pengguna.
Cara kerjanya pun sederhana, ketika seorang anak atau remaja sibuk mencari video yang lucu, algoritme AI bekerja untuk merekomendasikan lebih banyak video untuk ditonton selanjutnya. Selain di media sosial, AI juga bisa ditemukan di sistem rumah pintar dengan menggunakan Alexa atau Siri dimmana AI tersebut berkerja untuk memberikan perintah suara, dan kemudian AI akan memproses perintah tersebut.
Cukup ajukan pertanyaan, dan AI akan menjawab berdasarkan pola dan data yang dikumpulkan dari penggunaannya. Bisa dibayangkan jika AI nanti kedepannya akan menjawab pertanyaan apapun--seperti fenomena ChatGPT.
Adapun dampak positif dari AI adalah untuk mempermudah mengakses ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan misalnya. Banyak sekolah yang sudah mulai memperkenalkan beberapa inovasi teknologi dengan menggunakan AI.
Di ruang kelas, AI dapat membantu mengembangkan alat pembelajaran individual yang dapat membantu siswa berkembang lebih baik. Dengan penggunaan teknologi ini, pusat pendidikan juga dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada setiap siswa.
Namun jangan terlalu cenderung tehadap hal positif dari AI, nyatanya AI juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Untuk mencegah hal itu sistem keamanan dan kesejahteraan anak muda sangatlah penting untuk memantau penggunaan AI yang pada tempatnya.