Perubahan Arah Kiblat hingga Perintah Puasa Ramadan, Inilah Peristiwa-Peritiwa Penting di Bulan Syakban

Beberapa peristiwa penting tersebut antara lain turunnya perintah salawat, pindahnya kiblat umat Islam dari Baitul Maqdis ke Ka'bah, turunnya perintah puasa Ramadan, dan masih banyak lagi.

Mustafa Iman
Selasa, 07 Maret 2023 | 13:05 WIB
Perubahan Arah Kiblat hingga Perintah Puasa Ramadan, Inilah Peristiwa-Peritiwa Penting di Bulan Syakban
Ilustrasi lafaz Allah SWT di atas kubah masjid. (Adhy Prasetyo/Flickr)

Poptren.suara.comBulan Syakban merupakan bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah, dan sebelum datangnya bulan suci Ramadan yang penuh berkah. Meskipun bukan termasuk bulan suci, namun bulan Syakban memiliki beberapa peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam.

Beberapa peristiwa penting tersebut antara lain turunnya perintah salawat, pindahnya kiblat umat Islam dari Baitul Maqdis ke Ka'bah, turunnya perintah puasa Ramadan, dan masih banyak lagi.

Dalam Islam, bulan Syakban juga sering dijadikan sebagai waktu untuk memperbanyak ibadah dan amalan, karena meskipun bukan bulan suci, namun bulan ini masih memiliki berbagai keutamaan dan keberkahan.

Berikut peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di bulan Syakban.

Baca Juga:Jadi Malam Pengampunan Dosa, Tahajud dan Bacalah Al-Qur'an di Malam Nisfu Syaban

Turunnya perintah Salawat 

Turunnya perintah salawat atau shalawat adalah peristiwa penting yang terjadi pada bulan Syakban dalam sejarah Islam.

Peristiwa ini terjadi ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di rumah Aisyah RA pada malam hari. Beliau tiba-tiba menerima wahyu dari Allah SWT yang berisi perintah untuk mengucapkan shalawat kepada diri Nabi dan keluarganya.

Perintah salawat ini kemudian diwahyukan dalam Surah Al-Ahzab ayat 56, yang berbunyi:

"Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi, hai orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Baca Juga:Bacaan Doa Pagi Hari, Rasakan Efeknya yang Luar Biasa !

Sejak saat itu, shalawat telah menjadi bagian penting dalam ibadah umat Muslim. Setiap kali umat Muslim membaca shalawat, mereka juga mengucapkan doa untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.

Shalawat juga dianggap sebagai amalan yang paling mustajab, karena dapat menghapus dosa-dosa dan membawa berkah dari Allah SWT.

Oleh karena itu, shalawat selalu diucapkan dalam berbagai kesempatan, seperti setelah shalat, ketika membaca Al-Qur'an, dan pada momen-momen penting dalam kehidupan umat Muslim.

Perpindahan Kiblat Umat Islam

Ka'bah yang menjadi kiblat umat Muslim di seluruh dunia. [Aman Siddiqi/Flickr]
Ka'bah yang menjadi kiblat umat Muslim di seluruh dunia. (sumber: Aman Siddiqi/Flickr)

Pindahnya kiblat umat Islam adalah peristiwa penting yang terjadi pada bulan Syakban dalam sejarah Islam. Sebelumnya, umat Islam menghadap ke arah Baitul Maqdis (Yerusalem) saat melaksanakan salat.

Namun, pada tahun ke-2 Hijriyah, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengubah arah kiblat salat ke arah Ka'bah di Makkah.

Perintah untuk mengubah arah kiblat tersebut tertuang dalam Surah Al-Baqarah ayat 144, yang berbunyi:

"Sesungguhnya Kami melihat mukamu selalu menengadah ke langit, karena itu Kami arahkan engkau ke kiblat yang kamu senangi; dan sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Penyayang."

Pindahnya kiblat ini memiliki makna penting dalam sejarah Islam, karena menunjukkan bahwa umat Islam harus mengarahkan ibadah mereka hanya kepada Allah SWT.

Selain itu, pindahnya kiblat juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia, karena semua umat Islam diwajibkan untuk menghadap ke arah yang sama saat melaksanakan ibadah salat.

Pindahnya kiblat umat Islam diumumkan oleh Nabi Muhammad SAW pada tanggal 15 Sya'ban tahun ke-2 Hijriyah. Sejak saat itu, umat Islam mengubah arah kiblat salat mereka ke arah Ka'bah di Makkah, dan arah kiblat tersebut tidak berubah hingga saat ini.

Turunnya Perintah Puasa Ramadan

Turunnya perintah puasa Ramadan adalah peristiwa penting yang terjadi pada bulan Syakban dalam sejarah Islam. Perintah ini diturunkan pada tahun ke-2 Hijriyah, setelah umat Islam pindah ke Madinah dan mulai membentuk masyarakat Islam yang mandiri.

Perintah puasa Ramadan tertuang dalam Surah Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

Puasa Ramadan menjadi salah satu rukun Islam yang penting, karena merupakan kewajiban bagi setiap Muslim dewasa yang mampu untuk melaksanakannya.

Selain sebagai ibadah, puasa Ramadan juga memiliki makna sosial dan kemanusiaan yang penting, karena dapat meningkatkan empati dan solidaritas umat Islam dengan sesama yang membutuhkan.

Puasa Ramadan dilaksanakan selama sebulan penuh, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari setiap hari. Selama bulan ini, umat Muslim dilarang makan, minum, dan melakukan hubungan suami-istri dari fajar hingga terbenam matahari.

Selain itu, umat Muslim juga dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, membaca Al-Qur'an, dan melakukan amal kebaikan.

Turunnya perintah puasa Ramadan pada bulan Syakban menunjukkan betapa pentingnya bulan ini dalam sejarah Islam.

Selain itu, bulan Syakban juga dianggap sebagai bulan persiapan menyambut bulan Ramadan, sehingga umat Muslim banyak melakukan amalan-amalan kebaikan selama bulan ini sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadan.

Pernikahan Nabi Muhammad SAW

Hafsah binti Umar bin Khattab, beliau ditinggal mati oleh suaminya Khunais bin Hudzafah As-Sahmi, kemudian dinikahi oleh Rasulullah SAW pada bulan Syakban tahun ke-3 Hijriyah. Beliau menikahinya untuk menghormati bapaknya, Umar bin Al-Khattab.

Lahirnya Sayyidina Husein

Sayyidina Husein lahir pada tanggal 3 Syakban tahun 4 Hijriyah di kota Madinah, sekitar 6 tahun setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.

Sayyidina Husein adalah putra kedua dari Ali bin Abi Thalib dan cucu Nabi Muhammad SAW dari pihak ayahnya. Dia tumbuh dewasa di tengah-tengah keluarga Nabi Muhammad SAW yang sangat dihormati dan dihormati sebagai tokoh penting dalam sejarah Islam.

Sayyidina Husein menjadi tokoh penting dalam sejarah Islam karena perjuangannya yang gigih dalam membela kebenaran dan keadilan.

Salah satu momen penting dalam sejarah Islam yang terkait dengan Sayyidina Husein adalah Tragedi Karbala, di mana ia dan pengikutnya yang setia bertempur melawan pasukan Umayyah yang kejam dan melanggar hak-hak mereka.

Meskipun demikian, kelahiran Sayyidina Husein tetap menjadi peristiwa penting dalam sejarah Islam, karena ia adalah salah satu tokoh yang dihormati dan dijadikan contoh dalam ajaran Islam.

Kelahirannya juga menunjukkan keberkahan dan keindahan bulan Sya'ban, yang dianggap sebagai bulan yang penuh keberkahan dalam Islam.

Malam Pengampunan Dosa

Malam pengampunan dosa Nisfu Syakban adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi pada bulan Syakban dalam kalender hijriyah. Malam Nisfu Syakban jatuh pada tanggal 15 Syakban setiap tahunnya dan dianggap sebagai malam yang penuh berkah dan rahmat.

Malam Nisfu Syakban sering disebut juga sebagai malam Lailatul Bara'ah, yang berarti malam pembebasan atau malam pembebasan dari dosa-dosa. Pada malam ini, umat muslim di seluruh dunia melakukan ibadah dan berdoa, memohon ampunan dan rahmat Allah SWT.

Banyak orang Islam yang melakukan amalan-amalan tertentu pada malam Nisfu Syakban, seperti membaca Al-Qur'an, berdoa, bersedekah, berpuasa, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan karena pada malam tersebut, dipercayai bahwa pintu-pintu surga dibuka dan dosa-dosa diampuni oleh Allah SWT.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Reading

Terkini

Tampilkan lebih banyak