Poptren.suara.com - Ungkapan keponakan Ashanty, Millen Cyrus, yang bilang dalam podcast TS Talks bahwa dirinya mau menikah dengan seorang wanita, tak lepas dari keinginan dirinya ingin mewujudkan keinginan ibunya yaitu memiliki seorang cucu.
Millen mengungkapkan bahwa dirinya siap memfasilitasi seorang wanita untuk memilki anak darinya. Tentunya ini menjadi ungkapan yang cukup fenomenal dan tak biasa, terlebih datang dari kalangan selebritis Indonesia.
Padahal, sudah banyak bukti ilmiah yang menyebut tentang fakta mengerikan nikah sesama jenis. Beberapa kontroversi terkait nikah sesama jenis telah menjadi perdebatan hangat di banyak negara di seluruh dunia.
Berikut penjabarannya:
Baca Juga:Gagal Nikah, Ayah Yessy Malah Bikin Tasyakuran?
Pertama, banyak negara di seluruh dunia masih belum menerima pernikahan sesama jenis sebagai bentuk pernikahan yang sah. Beberapa negara bahkan telah melarangnya secara hukum dan menyatakan bahwa nikah sesama jenis merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat.
Kedua, meskipun nikah sesama jenis telah diakui sebagai bentuk pernikahan yang sah di beberapa negara, banyak orang masih memiliki pandangan negatif terhadapnya.
Hal ini seringkali didasarkan pada keyakinan agama, budaya, atau nilai tradisional yang dipegang oleh mereka. Pandangan negatif ini bisa memicu diskriminasi, penindasan, dan kekerasan terhadap pasangan sesama jenis.
Ketiga, banyak orang yang merasa khawatir bahwa nikah sesama jenis akan merusak institusi pernikahan dan keluarga tradisional. Mereka berpendapat bahwa pernikahan harus dilakukan antara pria dan wanita karena itu merupakan norma alamiah dan yang terbaik untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.
Keempat, ada kekhawatiran bahwa nikah sesama jenis dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak. Beberapa orang merasa bahwa anak yang dibesarkan oleh pasangan sesama jenis akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan identitas gender dan nilai-nilai moral yang benar.
Baca Juga:Telat Akad Nikah 9 Jam, Pengantin Wanita Menunggu Calon Suaminya Yang Tak Kunjung Datang
Kelima, banyak orang yang khawatir bahwa pasangan sesama jenis yang menikah akan menjadi pengaruh negatif bagi anak-anak yang berada dalam lingkungannya. Mereka merasa bahwa anak-anak akan terpapar pada gaya hidup yang tidak sehat dan bahkan bisa dijadikan alat untuk mengajarkan nilai-nilai LGBT.
Keenam, sejumlah studi menunjukkan bahwa pasangan sesama jenis yang menikah mengalami tingkat kekerasan dalam rumah tangga yang lebih tinggi dibandingkan pasangan heteroseksual.
Ini bisa terjadi karena stigma dan diskriminasi yang masih ada di masyarakat, serta kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan.
Ketujuh, memang di beberapa negara yang telah mengakui nikah sesama jenis sebagai bentuk pernikahan yang sah, masih terdapat banyak kendala dan diskriminasi terhadap pasangan sesama jenis dalam hal hak-hak dan perlindungan hukum.
Beberapa negara bahkan masih belum memberikan perlindungan hukum yang cukup untuk pasangan sesama jenis dalam hal warisan, hak asuh anak, dan keuangan.
dari beragam contoh dampak nikah sesama jenis yang disebutkan di atas, tergambar jelas bahwa nikah sesama jenis masih menjadi topik yang kontroversial di banyak negara di seluruh dunia.
Meskipun banyak negara telah mengakui nikah sesama jenis sebagai bentuk pernikahan yang sah, masih ada banyak orang yang merasa tidak setuju dan bahkan mengambil tindakan diskriminatif dan kekerasan terhadap pasangan sesama jenis.