Mana yang Lebih Bahaya, Nikotin atau Tar ? Ini Perbedaannya

Rokok mengandung nikotin dan tar. Apa perbedaan keduanya ? Mana yang lebih bahaya ?

Widia
Rabu, 22 Februari 2023 | 09:30 WIB
Mana yang Lebih Bahaya, Nikotin atau Tar ? Ini Perbedaannya
Ilustrasi rokok (Freepik)

Poptren.suara.com - Dalam rokok ada dua bahan kimia yang umum dikenal orang, yaitu nikotin dan tar. Dua bahan kimia tersebut, terutama nikotin, dianggap sebagai zat yang paling berbahaya bagi kesehatan. Lalu bagaimana dengan tar ? Apa perbedaan keduanya ? Mana yang lebih bahaya ?

Sebuah penelitian menjelaskan nikotin adalah senyawa kimia yang secara alami terdapat pada tembakau dimana senyawa tersebut masuk ke dalam golongan alkaloid. Tidak hanya pada rokok, nikotin juga ditemukan pada beberapa tanaman seperti kentang, terong atau tomat, namun kadarnya kecil. Jika dilihat dari sudut pandang kimia, nikotin adalah senyawa tunggal yang cenderung adiktif sehingga mengakibatkan ketergantungan.

Sementara tar bukan senyawa alami seperti nikotin. Kenapa ? Karena tar merupakan kumpulan dari berbagai senyawa yang timbul dari proses pembakaran pada rokok. Jika dilihat dari karakteristiknya, tar diidentifikasi  mengandung senyawa-senyawa karsinogenik, hal tersebut bersumber dari sejumlah riset.

Efek negatif dari tar adalah karsinogeniknya dominan, dimana akan menyebabkan berbagai penyakit. Sedangkan nikotin kencenderungannya adalah efek adiktif. Data dari National Cancer Institute atau NCI di Amerika Serikat, tar mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker paru, emfisema, atau masalah paru-paru lainnya.

Baca Juga:Bukan Hanya Rokok ! Gejala dan Penyebab Kanker Paru-paru Tahap Awal

Tar juga bisa menumpuk pada gigi dan menyebabkan warna gigi berubah kekuningan atau kecoklatan karena menempel pada lapisan terluar gigi, dimana seiring waktu gigi akan mengalami kerusakan.

Selama ini nikotin dianggap sebagai sumber masalah kesehatan pada rokok, namun faktanya justru tar yang merupakan penyebab timbulnya berbagai penyakit akibat merokok. Dengan kata lain, nikotin sama sekali bukan karsinogen, karena bahan karsinogen adanya di dalam tar.

Sebagai solusi terhindar dari efek bahaya, alangkah baiknya berhenti merokok agar mengurangi paparan tar. Karena potensi terjadinya penyakit akibat bahan kimia sangat ditentukan oleh kadarnya. Artinya, kalau kadarnya besar maka berpotensi menimbulkan penyakit, sebaliknya kalau kadarnya kecil, potensinya juga kecil.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Reading

Terkini

Tampilkan lebih banyak