Kisah Ojol yang Kini Jadi Mentor AI di AWS: Bangga Bisa Diapresiasi Pak Ilham Babibie

Cerita mantan ojol ini mungkin tak biasa, karena saat ini ia didapuk sebagai sebagai mentor AI di salah satu perusahaan internasional, AWS. Simak kisah selengkapnya!

Mustafa Iman
Sabtu, 18 Februari 2023 | 15:58 WIB
Kisah Ojol yang Kini Jadi Mentor AI di AWS: Bangga Bisa Diapresiasi Pak Ilham Babibie
Reza (kanan) dan Dr.-Ing. H. Ilham Akbar Habibie (kiri). (Dokumen pribadi)

Poptren.suara.com - Tak ada yang tak mungkin, mungkin itu yang bisa tergambar dari cerita Reza Marwansyah, mantan ojol yang kini menjadi seorang instruktur atau mentor pada kategori bidang kecerdasan buatan (AI) di salah satu perusahaan ternama dunia, Amazon Web Service (AWS). 

Dari prestasinya itu, bahkan ia mendapatkan apresiasi langsung dari salah seorang putra bangsa Indonesia di bidang teknologi, Dr.-Ing. H. Ilham Akbar Habibie, yang merupakan putera dari (alm) BJ Habibie.

"Bangga bisa langsung berhadapan dan mendapat penghargaan dari beliau. Dulu hanya bisa liat beliau di TV atau di koran. Gak nyangka bisa bertemu langsung," kenang Reza pada Poptren, Sabtu (18/2/2023).

Tantangan ekonomi

Baca Juga:Canggih! Ini Teknologi Kamera 200MP Samsung Galaxy S23 Ultra 5G yang Gak Ada di Smartphone Lain

Semua dimulai ketika Reza yang memiliki tantangan ekonomi di keluarganya memutuskan untuk menjadi ojol. Maklum, ijazah SMA untuk saat itu menjadi tantangan tersendiri untuk mencari lapangan kerja.

Sebelum menjadi ojol, reza mengisahkan pernah menjadi pekerja serabutan, yang penting bisa membiayai diri sendiri dan tak merepotkan keluarga. Ia bercerita pernah bekerja di Fuji Film Matraman sebagai pramuniaga dan menjadi kurir.

Seiring berjalannya waktu, Reza memutuskan untuk melanjutkan kuliah--meski hanya Diploma--di salah satu kampus di Jakarta. Namun tantangan lainnya, uangnya harus didapat dari usahanya sendiri. Hingga pada akhirnya impian itu terwujud.

Meski begitu, ia belum tahu, ketika lulus kuliah nanti akan melanjutkan kemana dan menjadi apa. Sebuah pilihan yang sulit di tengah banyaknya pilihan SDM dunia kerja saat ini.  

Menemukan mentor yang tepat

Reza (kiri) dan Arief Rama Syarif (kanan). [Dokumen pribadi.]
Reza (kiri) dan Arief Rama Syarif (kanan). (sumber: Dokumen pribadi.)

Tuhan memang tak tidur. Di tengah kegalauannya itu ia dipertemukan dengan Arief Rama Syarif, yang merupakan Dosennya di Universitas Bina sarana Informatika (UBSI).

Baca Juga:Memanfaatkan Teknologi Digital Untuk Mengakses Musik Lebih Mudah

Arief Rama Syarif juga merupakan sosok di balik lembaga Yayasan Komunitas Open Source, sebuah lembaga yang membagikan ilmu IT secara gratis, yang berlokasi di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.

Reza sadar, untuk menjadi seorang yang memiliki ilmu IT yang mumpuni tentu tak sedikit uang yang harus dikeluarkan. Wajar saja, karena memang ilmu bidang IT dibutuhkan disemua aspek industri dan menjadi prospek yang bagus untuk sebuah karier.

Ditawarkan untuk belajar secara gratis di Yayasan Komunitas Open Source, tentu Reza tak menolak. Terlebih lagi saat belajar, pihak yayasan juga menyediakan konsumsi, WiFi untuk kebutuhan internet, dan tentunya peminjaman laptop bagi yang membutuhkan.

"Saya beruntung bisa bertemu Pak Arief. Dia selalu berpesan kepada saya, untuk merubah tantangan ekonomi, harus dimulai dari pendidikan, ketekunan, dan ibadah tepat waktu," ceritanya.

Sejak 2017 mendalami ilmu IT, data sains, dan cloud komputer, di yayasan, Reza merasa peluangnya untuk mendapatkan pekerjaan yang bisa mengangkat ekonomi keluarganya makin terbuka lebar.

Terlebih sejak ia belajar di yayasan, ia terhubung dengan orang-orang industri IT, sehingga ia bisa membangun lingkaran profesi menjadi lebih baik.

"Selain belajar di yayasan, saya juga diperkenalkan Pak Arief orang-orang dari industri IT. Saya juga di ajak kerja oleh Pak Arief di salah satu anak perusahaan PT Patra Jasa yang bergerak dibidang logistik, yaitu Prima Armada Raya, atau PAR," bebernya.

Sambil belajar dan bekerja di industri IT, tentu tak membuat Reza meninggalkan profesi ojolnya begitu saja. Hingga saat itu ia masih akti mencari order usai melakukan aktivitas belajar dan bekerjanya.

Sharing ilmu dengan menjadi mentor dan narasumber

Reza saat memberikan penjelasan teknis bagaimana para pelaku penipuan digital bekerja dengan menggunakan teknologi. [Dokumen Kaskus Network]
Reza saat memberikan penjelasan teknis bagaimana para pelaku penipuan digital bekerja dengan menggunakan teknologi. (sumber: Dokumen Kaskus Network)

Gayung pun bersambut. Pada 2022 lalu Reza mendapatkan kesempatan untuk menjadi instruktur atau mentor pada bidang kecerdasan buatan (AI) di salah satu perusaan dunia, yakni AWS. Tak dilepaskan begitu saja, Reza mengambil tawaran tersebut.

Nyatanya, menjadi instruktur atau mentor AI di AWS tak semudah kelihatannya. Ia harus membangun skala ilmu yang lebih tinggi dengan mengikuti beragam pelatihan bersertifkasi untuk tetap mendapat tempat di AWS. Tapi Reza menjalankan itu semua dengan semangat dan pantang menyerah.

Dan beruntungnya, di awal tahun 2023 Reza dipromosikan AWS untuk menjadi mentor tetap dan saat ini sedang menjalani proses ke arah itu.

Salah satu momentum yang tak mungkin ia lupa adalah penghargaan sertifikasi yang diberikan langsung oleh Dr.-Ing. H. Ilham Akbar Habibie.

"Wah, itu saya gak bisa lupa," tandasnya seraya tertawa.

Selain menjadi insruktur AI di AWS dan membantu yayasan untuk mementori mahasiswa-mahasiswa lainnya, Reza juga kerap diundang menjadi narasumber untuk berbicara terkait bidang IT dan kecerdasan buatan (AI).

Pada satu kesempatan, ia diajak pihak Kaskus Network sebagai narasumber dalam sebuah kampanye menangkal kabar hoaks dan penipuan digital.

Di dalam acara tersebut Reza menjelaskan secara rinci bagaimana para penjahat digital memanfaatkan teknologi untuk menggaet korbannya. Ia juga memberikan cara agar terhindar dari penipuan berbasis digital yang semakin canggih saat ini.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Reading

Terkini

Tampilkan lebih banyak