Poptren.suara.com - Kisah ini diceritakan salah satu diver ojek online (ojol) yang biasa menarik penumpang dari malam hingga pagi hari atau istilahnya, ngalong.
Adalah Pak Edo, salah satu ojol yang memang sudah langganan narik ngalong dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Hal itu didasari pengalaman beberapa penumpang yang cerita kepadanya jika susah sekali mencari jasa ojol di tengah malam.
Wajar saja, Jabodetabek merupakan wilayah yang memiliki ritme tinggi bagi para pekerja, jadi jangan heran jika ada pekerja yang lembur hingga tengah malam, bahkan dini hari.
Menjalani aktivitas ojol sejak 2014 hingga sekarang, mungkin ini adalah pengalaman paling menakutkan bagi Pak Edo selama ia menjalani profesinya sebagai ojol.
Baca Juga:Sempat Tak Percaya Akan Diborong Dagangannya, Penjual Kembang Tahu Langsung Diserbu Ojol
Cerita dimulai ketika ia mendapatkan order dari seorang penumpang di sekitaran Universitas Pamulang menuju Sudimara, Tangerang. Usut punya usut, ternyata penumpang tersebut menunggu di komplek pemakaman di dekat Jalan Nangka.
Pak Edo menceritakan jika saat itu cuaca hujan deras. Namun ia komitmen untuk mengambil order sang penumpang dengan mengenakan jas hujan. Setiba di lokasi, ternyata penumpang tersebut adalah seorang pria yang sudah menunggunya di tengah jalan pemakaman.
"Dia berdiri di tengah pake payung," cerita Pak Edo, seperti dinukil Poptren dari dalam kanal Youtube Lonceng Mystery, kamis (16/2/2023).
Penumpang tersebut langsung bergegas naik sambil menyarankan Pak Edo bergegas keluar dari wilayah tersebut.
Yang mengejutkan Pak Edo, pintu portal komplek pemakaman menutup sendiri ketika ia melintasinya. Tentu ia tak habis pikir, siapa yang menutup portal tersebut, kaena saat itu ia tak melihat orang sedikit pun, karena situasinya hujan deras.
Baca Juga:Datang ke Podcast Deddy Corbuzier, Siskaeee Ungkap Fakta Dibalik Prank Ojol
"Hujan, hujan deres. kalo gerimis masih mending," tegasnya.
Sambil jalan, sang penumpang tak hentinya mengucapkan terima kasih kepada Pak Edo yang mau mengambil ordernya.
"Saya berterima kasih sekali bapak udah mau ambil, sudah lima kali order saya ditolak dengan berbagai macam alasan" cerita Pak Edo menirukan pengakuan sang penumpang.
Sang penumpang pun bercerita bahwa ia ditinggal di komplek pemakaman tersebut oleh temannya, karena yakin bisa mendapatkan ojol. Tapi apa lacur, orderan yang dilakukan sang penumpang tak kunjung diterima oleh ojol, hingga muncullah Pak Edo yang menerima ordernya.
Kemudian dalam perjalanannya menuju tempat tujuan, ada satu cerita sang penumpang yang diingat Pak Edo adalah kisah sebuah kuburan yang berantakan di lokasi tadi ia mengambil sang penumpang.
Diceritakan sang penumpang bahwa peristiwa itu dikarenakan sang mayit belum disempurnakan, dan minta dibukakan tali pocongnya.
Setelah sang penumpang rampung bercerita, Pak Edo berpesan kepada sang penumpang agar usai tiba dirumah untuk mandi dan melakukan shalat untuk menghilangkan efek negatif di wilayah tadi. Maklum, wilayah tersebut merupakan pemakaman umum.
"Nanti sampai rumah bapak wudhu dan shalat," pesan pak Edo pada sang penumpang.
Usai sampai di lokasi, sang penumpang memberikan uang yang berlebih dari nilai ordernya. Tentu saja Pak Edo menerimanya dengan senang hati.
"Nih pak, saya gak ada apa-apa. Bapak bisa makan, bisa ngopi, dan bisa bawa buat keluarga,'' ucap sang penumpang.
"Terima kasih ya pak, bapak sudah bawa saya. Saya akan melapor ke Gojek besok supaya bapak dijaga jangan sampai bapak dipecat oleh Gojek," tambahnya.
Singkat cerita, usai menerima uang dari penumpang tadi, keterkejutan Pak Edo ditambah bahwa ia menemukan tali pocong di jok belakang motornya.
"Nggak tau itu penumpang saya orang yang ngebuka talinya, terus ditaro di motor saya," kisah Pak Edo seraya menyerahkan bukti tali pocong pada sang host, Gilang Ahaditya.
![Tali pocong yang diceritakan Pak Edo sedang dipegang Gilang Ahaditia. [Tangkapan layar channel Youtube Lonceng Mystery]](https://media.suara.com/suara-partners/poptren/thumbs/1200x675/2023/02/16/1-screen-shot-2023-02-16-at-205213.png)
Pak Edo bahkan menawarkan apakah Gilang ingin menyimpan tali pocong tersebut atau tidak, dan Gilang pun menolaknya.
"Cuman ya nanti akan saya kubur, bukannya kenapa, karena apa, ini kembali ke tanah, karena ini ada yang punya. Mudah-mudahan saya bisa ngaji sedikit, doa sedikit, lah," tandasnya.
Diakhir cerita, edo mengungkap bahwa para ojol yang kerap ngalong memang tak sekali dua kali mendapatkan penumpang-penumpang yang 'unik'. Tapi meski begitu, ia pun tak pernah kapok untuk ojol ngalong hingga saat ini.
"Hanya orang lintas malam itu yang punya banyak cerita," pungkasnya.