Potensi Kentang dan Tomat Sebagai Penawar Kanker di Masa Depan

Kentang dan tomat diperkirakan mampu menjadi perisai sel kanker di masa depan

Widia
Jum'at, 16 Desember 2022 | 13:55 WIB
Potensi Kentang dan Tomat Sebagai Penawar Kanker di Masa Depan
Ilustrasi umbi kentang ((Pixabay/Couleur))

Poptren.suara.com - Pada tahun 2020 tercatat kurang lebih 10 juta kasus kematian dari 19 kasus di seluruh dunia akibat kanker. Perawatan penyakit kanker memang membuat tubuh membaik, tapi tidak dengan sel-sel sehat lainnya. Dengan kata lain, akan ada efek samping parah yang berat bagi pengidapnya.

Pengobatan penyakit kanker masih dalam pencarian dengan tujuan tepat sasaran. Bahkan penawaran pengobatan tradisional pun kini dilirik. Dari laman Phys, yang mengutip penuturan ilmuwan Magdalena Winkiel, ilmuwan di seluruh dunia masih mencari obat yang dapat mematikan sel kanker, tapi disaat yang bersamaan aman untuk sel yang sehat.

Magdalena Winkiel adalah pemimpin tim ilmuwan Adam Mickiewicz University di Polandia. Melalui Frontiers in Pharmacology, diterbitkan pernyataan bahwa senyawa bioaktif yang disebut glikoalkaloid yang ditemukan dalam kentang dan tomat,memiliki potensi mengobati kanker.

Winkiel juga memaparkan bahwa hal tersebut tidak mudah meskipun kemajuan pengobatan dan pengembangan teknik pengobatan modern sudah semakin kuat. Mungkin ada baiknya kembali ke tanaman obat yang digunakan bertahun-tahun yang lalu dengan keberhasilan dalam pengobatan berbagai penyakit.

Baca Juga:Gejala Kanker Darah yang Perlu Diwaspadai

Winkiel yakin itu sangat berharga untuk memeriksa dan menemukan kembali potensi tanaman obat. Ia dan rekan-rekannya tengah fokus pada lima glikoalkaloid, yaitu olanin, chaconine, solasonine, solamargine, dan tomatine. Kelimanya ditemukan dalam ekstrak mentah tanaman famili Solanaceae, atau dikenal juga dengan nightshades.

Nightshades meupakan spesies yang mengandung banyak tanaman pangan populer. Seringkali pula beracun akibat dari alkaloid yang mereka hasilkan sebagai pertahanan terhadap hewan pemakan tumbuhan. Namun apabila dosisnya tepat, maka racun diubah menjadi obat.

Para ilmuwan menemukan dosis terapeutik yang aman untuk alkaloid. Alkaloid dapat menjadi alat klinis yang ampuh, terutama glikoalkaloid. Glikoalkaloid bantu menghambat pertumbuhan sel kanker dan dapat meningkatkan kematian sel kanker. Hal itu merupakan area target utama untuk mengendalikan kanker dan meningkatkan prognosis pengidapnya, sehingga memiliki potensi besar untuk perawatan di masa depan.

Langkah penting yang pertama adalah menyatakan bahwa glikoalkaloid tidak beracun dan tidak berisiko merusak DNA atau menyebabkan tumor di kemudian hari, walaupun mungkin ada beberapa efek pada sistem reproduksi. Winkiel menambahkan, kita tidak dapat menggantikan obat anti kanker yang digunakan saat ini, mungkin terapi kombinasi akan meningkatkan efektivitas pengobatan.

Akan ada banyak pertanyaan, tapi tanpa pengetahuan mendetail tentang sifat glikoalkaloid, kita tidak akan bisa mengetahuinya. Langkah lebih maju yang perlu dilakukan adalah menggunakan penelitian hewan in vitro dan model untuk menentukan glikoalkaloid yang aman dan cukup menjanjikan untuk diuji pada manusia.

Baca Juga:Kisah Harus Sang Kakek Mengidap Kanker Tetapi Ingin Mentraktir Keluarga Dan Menyiapkan Semuanya Sendiri

Glikoalkaloid yang berasal dari kentang, seperti solanin dan chaconine, walaupun tingkat kandungan ini dalam kentang bergantung pada kultivar kentang dan kondisi cahaya serta suhu tempat kentang terpapar. Selain itu, solanin menghentikan beberapa bahan kimia karsinogenik yang berpotensi berubah menjadi karsinogen dalam tubuh dan menghambat metastasis.

Sebuah studi pada jenis sel leukemia tertentu juga menunjukkan bahwa pada dosis terapeutik, solanin membunuhnya. Ditambah Chaconine memiliki sifat anti-inflamasi, dengan potensi untuk mengobati sepsis. Sementara itu, solamargine yang banyak ditemukan dalam terong, dapat menghentikan reproduksi sel kanker hati.

Solamargine adalah salah satu dari beberapa glikoalkaloid yang sangat penting sebagai pengobatan komplementer, karena menargetkan sel induk kanker yang dianggap berperan penting dalam resistensi obat kanker. Solasonine, yang ditemukan di beberapa tanaman dari keluarga nightshade, juga diduga menyerang sel punca kanker dengan menargetkan jalur yang sama.

Tomat bahkan menawarkan potensi untuk obat masa depan, karena tomat mendukung pengaturan siklus sel tubuh sehingga dapat membunuh sel kanker. Namun hal tersebut masih membutuhkan penelitian leboh lanjut untuk menentukan bagaimana potensi in vitro ini dapat diubah menjadi obat praktis. Beberapa alasan untuk percaya bahwa pemrosesan suhu tinggi meningkatkan sifat glikoalkaloid, dan nanopartikel baru-baru ini ditemukan untuk meningkatkan transmisi glikoalkaloid ke sel kanker, meningkatkan penghantaran obat.

Reading

Terkini

Inge Anugrah kembali meniti karir dari bawah setelah digugat cerai Ari Wibowo. Ia harus berjuang sendiri untuk mencari nafkah lantaran finansialnya ikut terguncang karena tak memiliki harta setelah digugat cerai sang suami.

Screen | 11:22 WIB

Ayah Kiano ini juga membagikan kisah sedihnya, ia menceritakan bahwa sang istri, Paula Verhoeven mengalami keguguran.

Screen | 08:27 WIB

Salah satu pemeran film AADC Adinia Wirasti memposting foto yang memperlihatkan dirinya telah dipersunting.

Screen | 07:24 WIB

Pentolan BIGBANG ini dikabarkan membagikan sepatu hasil kolaborasinya dengan merk sepatu terkenal yaitu Nike.

Music | 05:26 WIB

Tak Segampang Itu merupakan single dari jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol, Anggi Marito yang dirilis Desember 2022.

Music | 15:03 WIB

Putri Nikita Mirzani Lolly sedang panik lantaran sang ibu sudahtak mau lagimembiayai sekolahnya di London, Inggris.

Screen | 07:59 WIB

Dalam episode pertamannya diputar, Jennie sudah beradegan agak sensual.

Screen | 06:20 WIB

Kelainan darah karena faktor keturunan disebut Talasemia

Screen | 12:48 WIB

Sosok Putri Ariani kini tengah menjadi sorotan warganet lantaran berhasil mendapatkan golden buzzer di America's Got Talent 2023.

Music | 11:11 WIB

Lionel Messi mengumumkan keputusan dirinya untuk bergabung dengan klub Major League Soccer (MLS),Inter Miami.

Reading | 07:37 WIB

Pembukaan blokade baru bisa dilakukan tadi malam karena harus menunggu penyelesaian administrasi.

Metropolitan | 04:09 WIB

Dua tersangka dalam kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO ditangkap di tempat terpisah.

Metropolitan | 21:59 WIB

Kongres pertama Majelis Amanah Persatuan Kaum Betaw atau MAPKB ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono secara virtual.

Metropolitan | 21:13 WIB

Polda Metro Jaya telah menetapkan kakak beradik kembar Rihana dan Rihani sebagai tersangka dalam kasus penipuan modus iPhone murah.

Metropolitan | 20:21 WIB

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, pihaknya berwenang mendengar keterangan soal dugaan tersebut karena Ancol merupakan mitra Komisi B yang mengawasi BUMD.

Metropolitan | 19:27 WIB

Atta Halilintar kesal anaknya, Ameena dihina idiot hingga dibandingkan dengan Rayyanza.

Gosip | 15:08 WIB

Ria Ricis bahagia suaminya berhasil lulus S2 dengan predikat cumlaude.

Gosip | 14:57 WIB

Paula Verhoeven sempat dilarikan ke rumah sakit kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Gosip | 14:47 WIB

KPAI meminta kepada Polda Jambi untuk menangani kasus tersebut sesuai dengan ketentuan bahwa SFA merupakan anak di bawah umur yang perlu mendapatkan perlindungan.

Gosip | 14:39 WIB

Babe Cabita tampak berbaring di kasur rumah sakit. Pada tangannya, terlihat infus dan beberapa suntikan.

Gosip | 14:16 WIB
Tampilkan lebih banyak